Saya

Sabtu, 17 Maret 2012

Selamat Datang di BLOG AHMAD NURAMTIN PUTRA
1.Explorer Kabupaten Kampar


           Kompleks candi Muara Takus terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar atau berjarak kurang lebih 135 kilometer dari kota Pekanbaru. Dari desa Muara Takus, kompleks candi ini berjarak sekitar 2.5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan.

            Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter di bagian dalam areanya dan tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer di luarnya yang mengelilingi kompleks ini sampai ke tepi sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa serta Palangka. Selain itu, ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks ini terdapat bangunan-bangunan kuno dari batu bata yang tidak diketahui fungsinya.
      Bahan material candi terdiri dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Material batu bata diceritakan dibuat di desa Pongkai, sebuah desa di sebelah hilir kompleks candi. Untuk membawa batu bata tersebut ke lokasi pembangunan, diperlukan gotong royong dari banyak orang dengan cara mengoper batu bata tersebut dari tangan ke tangan. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagaitempat yang sangat dihormati penduduk.
     Kompleks candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat buddhistis ini menandakan bahwa agama Budha pernah berkembang di Riau beberapa abad yang lampau. Meskipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan.

2. Explorer Kabupaten Siak Sri Indrapura

Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan warisan istana dari Kesultanan Siak Sri Indrapura yang sampai hari ini masih berdiri kokoh dan menjadi tujuan wisata baik bagi masyarakat Riau maupun wisatawan manca negara.


Istana Siak ini merupakan bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam di Riau. Istana ini dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889, dengan nama ASSERAYAH HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sebelum pembangunan istana dilakukan, Sultan melakukan lawatan ke negeri Belanda dan Jerman. Kemungkinan, pengalaman selama di Eropa ikut mempengaruhi corak arsitektur Istana Siak.

Saat ini, di dalam istana masih bisa ditemukan berbagai koleksi yang bernilai tinggi, seperti:
  • kursi singgasana sultan yang bersalut emas
  • payung
  • senjata kerajaan Melayu
  • bendera kerajaan Siak
  • replika mahkota Kerajaan Siak
  • setanggi pembakar
  • canang  
  • alat musik komet buatan Jerman, yang memiliki piringan bergaris tengah 90 cm, berisikan lagu-lagu Mozart dan Bethoven
  • kursi dan meja yang terbuat dari kayu, kristal dan kaca
  • lampu kristal warna-warni
  • berbagai bentuk lemari dan senjata
  • dan beraneka bentuk koleksi cendera mata dari negeri sahabat.

Selain benda-benda tersebut, terdapat sebuah cermin peninggalan permaisuri sultan yang disebut cermin Ratu Agung. Ada keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa, jika sering bercermin di depan Ratu agung, maka akan membuat kulit awet muda.


1 komentar:

  1. Mantap selamat datang nya......


    tinggal edit yany lainnya lagi.

    BalasHapus