1.Explorer Kabupaten Kampar
Kompleks candi Muara Takus
terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar atau berjarak kurang lebih 135 kilometer
dari kota Pekanbaru. Dari desa Muara Takus, kompleks candi ini berjarak sekitar
2.5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan.
Kompleks candi ini
dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter di bagian dalam areanya dan tembok
tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer di luarnya yang mengelilingi kompleks ini
sampai ke tepi sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula
bangunan candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa serta Palangka. Selain itu,
ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang
manusia. Di luar kompleks ini terdapat bangunan-bangunan kuno dari batu bata
yang tidak diketahui fungsinya.
Bahan
material candi terdiri dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Material
batu bata diceritakan dibuat di desa Pongkai, sebuah desa di sebelah hilir
kompleks candi. Untuk membawa batu bata tersebut ke lokasi pembangunan,
diperlukan gotong royong dari banyak orang dengan cara mengoper batu bata
tersebut dari tangan ke tangan. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai
saat ini dianggap sebagaitempat yang sangat dihormati penduduk.
Kompleks
candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk
candi di Riau. Candi yang bersifat buddhistis ini menandakan bahwa agama Budha
pernah berkembang di Riau beberapa abad yang lampau. Meskipun demikian, para
pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan.
2. Explorer Kabupaten Siak Sri Indrapura
Istana Siak ini merupakan bukti
sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam di Riau. Istana ini dibangun
oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun
1889, dengan nama ASSERAYAH HASYIMIAH lengkap dengan peralatan
kerajaan. Sebelum pembangunan istana dilakukan, Sultan melakukan
lawatan ke negeri Belanda dan Jerman. Kemungkinan, pengalaman selama di
Eropa ikut mempengaruhi corak arsitektur Istana Siak.
Saat ini, di dalam istana masih bisa ditemukan berbagai koleksi yang bernilai tinggi, seperti:
- kursi singgasana sultan yang bersalut emas
- payung
- senjata kerajaan Melayu
- bendera kerajaan Siak
- replika mahkota Kerajaan Siak
- setanggi pembakar
- canang
- alat musik komet buatan Jerman, yang memiliki piringan bergaris tengah 90 cm, berisikan lagu-lagu Mozart dan Bethoven
- kursi dan meja yang terbuat dari kayu, kristal dan kaca
- lampu kristal warna-warni
- berbagai bentuk lemari dan senjata
- dan beraneka bentuk koleksi cendera mata dari negeri sahabat.
Selain benda-benda tersebut,
terdapat sebuah cermin peninggalan permaisuri sultan yang disebut
cermin Ratu Agung. Ada keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa,
jika sering bercermin di depan Ratu agung, maka akan membuat kulit awet
muda.